VKTR Teknologi Capai Pendapatan Rp 218,07 Miliar di Kuartal I-2025
.CO.ID – JAKARTA.
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (
VKTR
Melaporkan hasil penjualan senilai Rp 218,07 miliar pada kuartal pertama tahun 2025. Angka ini naik sebesar 6,3% dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp 205,07 miliar.
Meskipun demikian, dalam periode peningkatan penjualan itu, keuntungan bersih perseroan anjlok secara signifikan hingga 84,23% menjadi Rp 3,3 miliar, turun dariRp 20,96 miliar pada kuarter I-2024.
Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk Gilarsi W. Setijono mengatakan bahwa penurunan keuntungan perusahaan terutama dipengaruhi oleh kenaikan biaya produksi dan variasi nilai tukar mata uang dollar AS.
Hingga 31 Maret 2025, jumlah aset VKTR bertambah 3% secara year-on-year (YoY), mencapai angka Rp1,66 triliun, naik dariRp1,6 triliun diakhir tahun 2024. Peningkatan tersebut berjalan bersamaan dengan penyelesaian konstruksipabrik perakitankendaraanlistrikkeduadiMagelangyangdiharapkandapatmeningkatkankapasitasperseroantukkedepannya.
Sesuai dengan perluasan itu, seluruh utang secara keseluruhan naik 11% year-on-year (YoY) hingga mencapai Rp 502 miliar dari sebelumnya Rp 453 miliar. Peningkatan ini mayoritas dipengaruhi oleh kenaikan peminjaman yang bertujuan untuk memenuhi permintaan dana operasional.
Pada saat industri otomotif nasional mengalami penurunan sebesar 5% secara tahunan, VKTR berhasil mendaftarkan pertambahan penghasilan dari bidang produksi komponen kendaraan sebanyak 10% secara tahunan di kuarter I-2025.
Namun, tantangannya terletak pada fakta bahwa pertambahan penjualan ini masih dipengaruhi oleh pindahnya minat konsumen ke produk dengan marjin laba yang lebih tipis, menyebabkan biaya barang terjual naik secara signifikan.
Dalam ranah kendaraan listrik, VKTR semakin mengembangkan pasarnya dengan menerapkan berbagai macam pendekatan dalam hal produk dan pelanggan. Ini tercermin pada pencapaian penjualan forklif listrik kepada industri non-pemerintahan serta tahapan akhir dari pengiriman 80 unit bis listrik yang dilakukan Perum DAMRI guna mendukung layanan Transjakarta.
Ini adalah kelanjutan dari pesanan terdahulu, yakni 72 bus listrik yang sudah mulai digunakan, dengan rincian bahwa 20 unit dikelola oleh Sinarjaya dan sisanya 52 unit dikendalikan oleh Mayasari Bakti.
“Inisiatif ini mencerminkan komitmen VKTR bersama mitra strategis mereka untuk meningkatkan partisipasi dalam pemberdayaan transportasi umum melalui listrik dan juga mendukung peningkatan penggunaan kendaraan beremisi rendah di Indonesia,” ungkap Gilarsi pada pernyataan resmi yang dikeluarkan Kamis (1/5).
Di samping itu, VKTR sudah menuntaskan konstruksi pabrik perakitan kendaraan listrik komersial bertipe Completely Knocked Down (CKD) pertama di tanah air, yang terletak di kota Magelang, Jawa Tengah, pada permulaan tahun 2025. Kendaraan bus listrik dengan panjang 12 meter yang diproduksi di tempat tersebut telah mendapatkan pengesahan tingkat Komponen dalam negeri (TKDN) melebihi 40 persen.
Fasilitas ini dirancang untuk memperluas produksi berbasis CKD, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.
“Sejak awal kuartal pertama tahun 2025, VKTR mencatat pencapaian berupa dimulainya operasi 20 unit bus listrik CKD VKTR yang dilakukan oleh operator Sinarjaya untuk Transjakarta, dimana kolaborasi karoseri bus listrik dilakukan oleh Laksana,” jelas Gilarsi.
Gilarsi menjelaskan bahwa mereka akan tetap fokus pada strategi pengembangan yang bertahan lama hingga tahun 2025, dengan mengutamakan peningkatan dalam hal penjualan dan promosi guna meningkatkan kepemilikan pasar mobil listrik di Indonesia.
Post Comment