Liga 1: Kontroversi Wasit Dalam Pertandingan Persib Bandung vs Barito Putera Hancurkan Fokus Gideon Dapaherang
– Pertandingan antara Persib Bandung dan Barito Putera pada pekan ke-32 Liga 1 musim 2024/2025 berkesudahan dengan skor seri 1-1. Pertandingan ini dilangsungkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api GBLA, Bandung, pada hari Jumat, tanggal 9 Mei 2025. Acara tersebut dipenuhi oleh delapan kartu kuning karena sikap tidak disiplin para pemain yang dimediasi oleh wasit Gedion Dapaherang selaku pengawas lapangan.
Barito Putra sempat memimpin lebih dahulu melalui tendangan Jeime Moreno pada Injury Time babak pertama, tepatnya menit ke 45+3′. Gol tersebut tercipta ketika Jeime Moreno berhasil lolos dari pengawalan Gustavo Franca setelah mendapatkan umpan akurat dari Natanael Siringoringo, sehingga tembakan bola tak dapat diblokir oleh Edo Febriansyah. Skor 0-1 bertahan sampai jeda istirahat.
Sepanjang babak pertama berjalan, wasit Gedion Dapaherang sering kali membunyikan peluit karena adanya banyak pelanggaran dari kedua tim pesepak bola tersebut. Pada sisi Persib Bandung di menit ke-18′, kakang Rudianto menerima kartu kuning, lalu pada menit ke-20′ pemain tengah Barito Putera, Ferdiansyah juga mendapatkannya, disusul oleh Novan Setyo Sasongko di menit ke-32′.
Di awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-5, wasit Gedion Dapaherang telah menerbitkan kartu kuning bagi Nick Kuipers walaupun tindakan tersebut kurang parah. Setelah itu, beberapa kali ada pelanggaran yang bisa saja memperoleh peringatan dalam bentuk kartu kuning terhadap para pemain dari tim Persib Bandung tetapi sang wasit Gedion Dapaherang tak lagi memberi sanksi atau bahkan mengeluarkan kartu kuning lainnya.
Mengamati kondisi lapangan yang sudah semakin memburuk dan para pemain mulai kehilangan fokus, Bojan Hodak segera melakukan pergantian tiga pemain pada menit ke-65′. Adam Alis masuk untuk menggantikan Mateo Kociyan, Ryan Kurnia diganti oleh Febri Hariadi, serta Henhen Herdiana diturunkan sebagai pengganti Kakang Rudianto.
Setelah kedatangan ketiga pemain baru tersebut, Persib Bandung secara instan menunjukkan kekuatan melalui performa luar biasa Adam Alis dan Febri Hariyadi. Meski sudah mengirim beberapa operan berbahaya, upayanya masih belum berhasil mencetak gol, tetapi cukup untuk memberi ancaman pada gawang Barito Putera.
Tidak ingin melepaskan kemenangan yang sudah dalam genggaman, Vitor Tinoco pelatih BaritoPutera, langsung memasukan tiga orang pemainnya seperti yang dilakukan Bojan Hodak Pelatih Persib Bandung. Pemain geladang Natael Siringgoringgo ditarik keluar digantikan Muhamad Aimar Iskandar, kemudian Amirudin Bagas Kafa dan Ferdiansah ditarik keluar digantikan Ilham Zusril Mahendra dan Tegar Infantrie.
Setelah kedatangan keenam pemain tersebut, gaya bermain kapten tim klub membaik dan pertandingan menjadi lebih dinamis dengan tempo tinggi. Ketika Barito Putera melancarkan serangan balik, Beckham Putra dan Edo Febrian Cahyadi berhasil melakukan dua kali penyelamatan setiap orang untuk menahan kemajuan para pemain Barito Putera.
Sungguh disayangkan, upaya pembebasan Edo Febriansyah justru mendapatkan dua peringatan dari wasit Gedion Dapaherang pada menit ke-79 dan menit ke-83 sehingga ia terpaksa meninggalkan lapangan. Di bawah situasi di mana tim hanya memiliki sepuluh pemain, Bojan Hodak mengeluarkan Marck Klok dan Beckham Putera kemudian dimasukkan Dimas Drajad dan Zalnando sebagai gantinya.
Keputusan Bojan Hodic saat kondisi sulit hanya meninggalkan 7 menit waktu pertandingan yang tersisa sehingga tim Barito Putra kesulitan menghadapi serangan terus-menerus. Persib Bandung mendominasi hampir seluruh area lapangan dengan barisan bertahan mereka hanya ditempati oleh Nick Kuipers dan Zalnando.
Saat para pemain Persib Bandung sedang berusaha untuk membuat gol, wasit Gedion Dapaherang gagal mengenali pelanggaran yang dilakukan oleh Murilo Mendes terhadap Febri Hariyadi dari belakang. Tanpa memeriksa rekaman VAR, sang wasit hanya menunjukkan kartu kuning kepada Murilo setelah tim Persib Bandung menyuarakan keberatan mereka dan permainan pun sempat tertunda akibat insiden tersebut.
Putusan wasit Gedion Dapaherang yang tidak mempertimbangkan VAR menyebabkan laga berhenti selama 4′ menit. Setelah itu, pertandingan kembali dimulai setelah si wasit Gedion Dapaherang memberikan kartu kuning kepada Henhen Herdiana.
Saat tersisa tujuh menit di babak injury time, tim Persib Bandung mencoba memaksimalkan situasi bola mati dengan melakukan sepakan pojok serta tendangan bebas. Pada detik ke sembilan puluh plus sembilan, gol penyama skor akhirnya muncul setelah Gustavo Franca mendapat kesempatan untuk menendang secara tepat dari sebelah kanan. Bola tersebut melintas rendah hingga menyentuh kakinya Yuswanto Aditya; namun alih-alih meredam lajunya, hal itu malah membawa bola menuju gawang Halid Noor Halid. Akankah bola ini berhasil melewati garis? Ya! Terjadilah gol seri menjadi 1–1.
Berkat pencapaian Persib Bandung yang berhasil meraih satu poin saat bertanding di markas mereka sendiri, tim ini sukses menghindari kekalahan. Satu poin tersebut memperkuat posisi Persib Bandung di pucuk klasemen dengan total 65 angka dari 18 kemenangan, 11 imbang, serta tiga kegagalan. Di sisi lain, meski Barito Putera sempat duduk pada urutan keenam belas, jika mendapat kemenangan maka akan melompat ke peringkat ketigabelas dengan tambahan tiga point. Namun sayangnya, setelah pertandingan itu, klub tetap tercecer di tempat kelimabelas, melewati Semen Padang yang juga telah mengumpulkan 31 poin namun berselisih dalam hal produktivitas gol. ***
Post Comment