Kenali 8 Tanda Stres pada Tubuh: Gejalanya dan Perubahan Kulit yang Sering Diabaikan

Kenali 8 Tanda Stres pada Tubuh: Gejalanya dan Perubahan Kulit yang Sering Diabaikan



Stres merupakan respon bawaan tubuh terhadap beban yang dialami setiap hari, bisa datang dari tempat kerja, situasi sosial, atau persoalan personal. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang sesuai, kondisi tersebut mampu mengganggu kualitas kesehatan jasmani dan rohani dengan cukup berarti.

Dilansir dari
Healthline
Pada Minggu (25/05), berikut merupakan beberapa karakteristik serta indikasi yang sering timbul pada individu yang sedang menghadapi tekanan mental. Memahami petunjuk-petunjuk ini bisa memudahkan Anda dalam mendeteksi stres secara awal dan menempuh langkah-langkah pengatasannya dengan tepat.

Berikut ini adalah 8 indikasi stres yang harus Anda ketahui:


1. Gejala Kekhawatiran Biasa yang Muncul pada Tubuh

Saat stres menghampiri, denyutan jantung dapat meningkat, pernapasan mempercepat, dan berkeringat dingin kerap terjadi. Mungkin Anda akan merasa cemas, gampang marah, atau kesulitan untuk tertidur usai menjalani hari yang amat membuat tegang.


2.
Acne Flare-Ups

Hormon stress semacam kortisol mengaktifkan kelenjar minyak yang terletak di bawah kulit sehingga memproduksi lebih banyak sebum. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori akibat adanya debu dan sel-sel kulit mati, yang kemudian bisa menimbulkan jerawat—terutama saat mendekati waktu ujian besar atau presentasi penting.


3.
Psoriasis
dan
Rosacea
Makin Memburuk

Untuk orang yang telah mengidap psoriasis, stres dapat memperburuk inflamasi dan menyebabkan peningkatan area bersisik berwarna perak.
Rosacea,
Dengannya karakteristik berupa warna merah pada pipi dan hidung, serta kecenderungan untuk muncul ketika Anda sedang menghadapi stres emosional.


4. Perawatan Kecantikan Kulit yang Diabaikan

Stres dapat menyebabkan Anda melupakan untuk membersihkan wajah atau melembapkannya. Kebiasaan tidak baik seperti memecahkan jerawat atau menggaruk kulit yang gatal bisa meninggalkan bekas abadi pada kulit.


5.
Hives
atau Ruam

Urtikaria
Timbul sebagai benjolan merah, bengkak, dan gatal. Di luar reaksi alergi, stres pun bisa menyebabkan atau mengeraskan kondisinya.
hives,
maka timbullah ruam dengan lebih sering.


6. Kuku Rapuh

Ketika sedang stres, kuku dapat menjadi lebih tipis dan rapuh. Kebiasaan mengunyah atau menjilat jari serta mengorek kuku hanya akan memperburuk kondisi tersebut dan bahkan berpotensi menyebabkan infeksi.


7. Rambut Rontok

Stres yang terus-menerus bisa menyebabkan periode pertumbuhan rambut (fase anagen) menjadi lebih pendek dan membuat masa istirahatnya (fase telogen) bertambah lama, akibatnya kehilangan rambut semakin parah. Beberapa individu malahan mengalaminya hingga demikian.
trichotillomania
—dorongan tidak terkontrol untuk menarik rambut.


8. Keringat Berlebih

Bubuk peluh yang timbul di area ketiak atau punggung biasanya keluar ketika Anda merasa cemas. Peluhan ini apabila berbaur dengan bakteri pada kulit bisa menghasilkan aroma tak menyenangkan serta meninggalkan bekas hitam pada pakaian.

Agar mengatasi masalah kulit akibat stres, sumber pokoknya harus ditangani. Lakukan teknik peregangan seperti bernapas dalam-dalam, melakukan yoga, atau bermeditasi guna meredakan tingkat hormon stres. Apabila diperlukan, berkonsultasilah dengan spesialis kulit sehingga Anda bisa menerima pengobatan khusus.

(*)

Post Comment