Hercules Beralih dari Permintaan Maaf ke Sindiran Tajam terhadap Gatot Nurmantyo: “Saya Tidak Takut”
, JAKARTA –
Hercules Rozario Marshal akhirnya meminta maaf pada Mayjen (Purn) Sutiyoso.
Hercules meminta maaf sebesar-besarnya kepada Sutiyoso dan keluarga karena menyebut Sutiyoso sudah bau tanah.
Akan tetapi, Hercules malah menghadang Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebutnya sebagai preman dan bertindak tidak sopan.
Awalnya, Hercules meminta maaf kepada Sutiyoso dan keluarga.
“Bapak Sutiyoso yang menyebutkan hal tentang organisasi kemasyarakatan tersebut, saya ingin memohon maaf kepada Bapak Sutiyoso. Meminta pengampunan sekuat-keuatnya kepada Bapak Sutiyoso, serta kepada seluruh anggota keluarganya,” jelas Hercules seperti dilansir dari YouTube Seleb Oncam News pada Jumat (2/5/2025).
“Karena Pak Sutiyoso berasal dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sungguh menghargai dan menyukainya,” katanya.
Hercules menyatakan bahwa dia bersalah atas perbuatannya terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.
“Karena kesalahan yang terjadi kemarin, saya ingin menyampaikan permintaan maaf seikhlas mungkin. Bahkan hingga keturunan saya pun memohon pengampunan,” ujarnya.
Tidak berakhir sampai di sana, Hercules malah menghadap dan menantang Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
“Tetapi Gatot, kakak laki-laki Gatot Nurmantyo Anda, saya tidak gentar dengan Anda. Saya tidak menghormati Anda,” ujar Hercules.
Hercules merasakan bahwa Gatot terlalu berlebihan dalam mendeskripsikan dirinya sebagai seorang preman garang.
“Mengapa Anda bisa bersikap seperti itu kepada saya? Sangat kejam sekali, saya telah melakukan kesalahan apa?” tanya Hercules.
“Aku tidak merasa bersalah dengan Pak Gatot lho. Bahkan ketika membicarakan tentang perilaku premanistik dan ketidaktahuanku, kesalahan apa sebenarnya yang kubuat terhadap Pak Gatot?” katanya.
Hercules kaget karena dirinya tidak pernah memiliki masalah dengan Gatot Nurmantyo, tetapi si mantan Panglima TNI itu sangat marah padanya.
“Pak Gatot yang kukhormati dan kumuliakan, mantan Panglima TNI, saya sangat kecewa dengan sikapmu. Kamu dapat marah hebat seperti aku merasai ada kesalahan. Saya hanyalah seorang insan biasa, di sini untuk berbenah diri,” tambahnya.
Hercules juga menunjukkan sisi baiknya dengan sering membantu anak yatim dan janda, beribadah di tanah suci, serta mengajarkan agama kepada banyak orang.
Duitnya bersih, nggak usah bermasalah. Kalo ada sesuatu yang ilegal, langsung dilaporkan sama Pak Polisi saja.
Pak Sutiyoso hanya terdiam saja, sementara Pak Gatot kelihatan sangat marah. Seperti ada sesuatu yang menimpa dirinya sendiri. “Tolong Pak Gatot, jangan bunuh saya,” tambahnya dengan nada memohon.
Ketidaksenangan Gatot Nurmantyo terhadap Hercules
Peringatan dan kritik yang disampaikan oleh Gatot Nurmantyo tidak datang begitu saja.
Tindakan Hercules yang baru saja mengatakan bahwa Sutiyoso berbau tanah telah menimbulkan kemarahan Gatot Nurmantyo.
Di samping itu, terdapat tiga poin utama yang memicu kemarahan Gatot Nurmantyo terhadap Hercules.
Saya menahan diri untuk tidak berbicara selama dua bulan, tetapi ketika membicarakan Hercules, orang ini benar-benar tak tahu malu dan kurang ajar.
“Gatung Nurmantyo mengatakan bahwa jika seseorang telah memutuskan untuk pensiun dan tidak lagi diperhitungkan di sebelah kiri mereka, maka orang tersebut dirasakan sebagai tidak relevan.” Ungkapan ini disampaikan Gatot Nurmantyo dalam video YouTube Refly Harun yang ditayangkan pada hari Kamis, 1 Mei 2025.
Pertama, Gatot mengkritik tindakan Hercules terkait dengan Sutiyoso.
Hercules dianggap tidak menghormati mantan anggota tentara Nasional Indonesia.
Apa yang dikatakan Pak Sutiyoso? Tidak seorang pun dari Para Perwira Purna Sutiyoso akan melakukan kudeta terhadap negara, itu adalah tuduhan palsu!
“Bapak Sutiyoso adalah seorang pensiunan dari Kopassus dengan rank baret merah. Dia pernah menjadi jenderal bertigabintang. Saya pun merupakan seorang pensiunan militer dan pantas mendapat penghormatan yang sama,” ujarnya tegas.
Gatot juga menyebutkan tentang masa lalunya yang pernah menjadi pengangkat barang-barang untuk kebutuhan militer Hercules di waktu dahulu.
Latar belakang itu menyebabkan Gatot Nurmantyo mengingatkan Hercules untuk bersikap bijaksana dan berhati-hati dalam berkata-kata.
“Genggam mulutmu sepuasmu saja begitu mengatakan hal tersebut. Ingatlah, dulunya engkau adalah tenaga bantuan operasi (TBO). Bagaimana awalnya engkau datang ke Jakarta? Bahkan mereka yang membawamu di sini tak pantas mendapat perlakukan seperti ini dari dirimu. Engkau sudah merasa menjadi raja ya?” teriak Gatot Nurmantyo sekali lagi.
Dia juga berani menunjukkan bahwa Hercules hanya seorang perampok berseragam ormas.
“Anda ini preman, mengenakan pakaian ormas. Saya dapat menunjukkan kalau dia adalah preman,” ujarnya dengan tegas.
Kedua, Gatot Nurmantyo mengkritik pernyataan GRIB yang menyebutkan bahwa Pemimpin Wilayah lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada rakyatnya.
Di Jawa Barat menyebutkan bahwa jika ingin mendapat dukungan dari GRIB, langkah pertamanya adalah dengan mencintai GRIB terlebih dahulu sebelum memikirkan rakyat lainnya. Gunakanlah pikiran Anda!
“Gubernur, bupati, dan walikota harus terlebih dahulu menyayangi rakyat mereka, sebab orang yang memilih adalah para rakyat bukan GRIB!” tegas Gatot.
Ketiga, peristiwa terjadi di Depok ketika mobil polisi diperahkan oleh anggota GRIB.
“Para preman tersebut, inilah hal yang membuatku kesal, terjadi di Depok. Kepolisian merupakan instrumen negara yang bertugas menjaga keteraturan dan melindungi warga. Saat hendak pergi, mereka dicegah, kemudian diserbu. Ini negaranya seperti apaan sih?” ujar Gatot.
“Aparatur negara, kendalinya dibakar kembali. Saya tetap tenang, masyarakat bisa mengira kalau pihak berwenang sudah tidak ada. Mereka lari kepada para oknum tak bertanggung jawab. Hal ini membahayakan persatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa apabila Hercules mencemarkan nama baik para purnawirawan, maka hal itu sama saja dengan menjelek-jelekkannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sebab itu, Presiden Prabowo adalah mantan anggota TNI.
Ini malah mengingatkan Gatot Nurmantyo bahwa ia seharusnya menyanjung pengorbanan para purnawirawan TNI yang telah memperbaiki hidup Hercules.
Ini dia, para prajurit yang ada di sana pastinya merasa terbantu dengan bantuan tersebut, seperti penjemputan barang-barang mereka. Jadi, akan kami antar ke Jakarta dan Solo agar kondisi hidup dan kesejahteraan mereka meningkat serta mengalami perubahan yang positif.
Namun, malahan dia menjelek-jelekan para pensiunan, sedangkan orang yang membawanya kemari telah pensiun pada era 1980-an,” ungkap Gatot.
Hercules juga selalu menyatakan bahwa dia berhutang nyawanya kepada Prabowo Subianto.
Akan tetapi, Gatot meragukan kontribusi sang bekas preman tersebut.
Menurut dia, layanan Hercules hanya mencakup pengiriman perlengkapan militer saja.
“Pekerjanya mengangkat-angkat barang dan pasti akan dibayarnya. Mungkin saja karena Pak Prabowo memiliki sifat yang baik, begitu kira-kiranya Anda mau bergabung. Namun, saya percaya bahwa tidaklah Prabowo yang mengajak untuk datang ke Jakarta,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Gatot Nurmantyo menyatakan dukungannya terhadap Rancangan Undang-Undang tentang organisasi kemasyarakatan yang diajukan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Menurut dia, premanisme yang menyatu dengan ormas perlu dihapuskan.
Artikel ini sudah dipublikasikan di
Tribunnews.com
Post Comment