12 Pilihan Saham Terbaik Tanggal 30 April 2025: Lihat Potensi Kenaikan Harga

12 Pilihan Saham Terbaik Tanggal 30 April 2025: Lihat Potensi Kenaikan Harga

Pada hari Selasa, tanggal 29 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimulai dengan kenaikan sebesar 26,02 poin atau 0,36 persen mencapai angka 7.209,55. Peningkatan tersebut menjadi indikasi bahwa ada keyakinan pasar akan peningkatan situasi ekonomi baik dalam maupun luar negeri.

Kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh atmosfer positif di pasar global yang sedang naik. Berbagai bursa saham terkemuka di seluruh dunia juga berkontribusi secara positif terhadap keadaan investasi di Indonesia.

Di samping itu, berita tentang perekonomian dalam negeri yang terus mengalami pertumbuhan konsisten makin meningkatkan ekspektasi positif di kalangan investor pasar saham. Walaupun hadirnya hambatan dari luar negeri, para pemangku kepentingan tetap merasa lebih yakin dan optimistis.

Meskipun demikian, walaupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada pembukaan perdagangan, aktivitasnya sepanjang hari cukup bergejolak. Beberapa sektor seperti perbankan dan energi juga memiliki kontribusi penting dalam mempengaruhi kondisi ini.
IHSG masih berada dalam kondisi positif.
.

Di penghujung hari, IHSG menyelesaikan sesinya dengan kenaikan sebesar 26,10 poin atau 0,39 persen mencapai level 6.749,807. Di sisi lain, grup yang terdiri dari 45 saham blue chip atau Indeks LQ45 bertambah 3,47 poin atau 0,46 persen hingga angka 757,19.

1. BBCA – PT Bank Central Asia Tbk

Target Harga: Rp10.000

Analisis: RHB Sekuritas merekomendasikan pembelian saham BBCA berdasarkan pada peningkatan kredit yang kuat dan manajemen risiko yang efektif terhadap aset, sehingga meningkatkan potensi jangka menengahnya.

2. ADMR – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk

Target Harga: Rp2.600

Analisis: Ciptadana Sekuritas menyarankan saham ADMR berdasarkan dukungan dari harga batubara dan logam yang tetap stabil, ditambah dengan lokasi unggul perusahaan di jaringan pasokan global.

3. SMGR – PT Semen Indonesia Tbk

Target Harga: Rp2.700

Analisis: BNI Sekuritas memberikan penilaian Hold, mengingat kelemahan pada permintaan dalam negeri walaupun didukung oleh proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah.

4. UNVR – PT Unilever Indonesia Tbk

Target Harga: Rp1.500

Analisis: Ciptadana Sekuritas merekomendasikan untuk bertahan Hold sebab proses kembali ke tingkat marjin laba yang lebih baik masih dibatasi oleh pertumbuhan volume penjualan yang belum cukup besar.

5. TLKM – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Target Harga: Rp3.410

Analisis: Penggabungan usaha di sektor digital serta perkembangan yang dialami oleh Telkomsel mendukung potensi kestabilan jangka panjang TLKM berdasarkan pendekatan teknis dan dasar ekonomi perusahaan.

6. MBMA – PT Merdeka Bahan Material Baterai Terbuka

Target Harga: Rp338–Rp350

Analisis: KISI Indonesia melihat sinyal breakout MBMA dari tren penurunan, didukung indikator teknikal seperti RSI dan MACD yang menunjukkan momentum positif.

7. ERAA – PT Erajaya Swasembada Tbk

Target Harga: Rp350

Berdasarkan evaluasi dari KISI Indonesia, ERAA saat ini tengah memasuki tahap pengkonsolidasian dan memiliki potensi untuk meroket ke arah resistansi selanjutnya apabila aktivitas trading semakin menguat.

8. ASII – PT Astra International Tbk

Target Harga: Rp6.900

Analisis: BCA Sekuritas merekomendasikan pembelian saham ASII karena penilaian yang menggoda bersama dengan dampak positif dari sektor otomotif dan layanan finansial.

9. BRPT – PT Barito Pacific Tbk

Target Harga: Rp1.050

Analisis: Sinarmas Sekuritas menilai BRPT menarik karena peningkatan kapasitas produksi dan pulihnya permintaan petrokimia global.

10. INDF – PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Target Harga: Rp8.600

Analisis: BNI Sekuritas mengusulkan saran beli karena adanya prospek pertumbuhan yang konsisten dalam sektor konsumen serta peningkatan marjin keuntungan.

11.
BBNI
– PT Bank Negara Indonesia Tbk

Target Harga: Rp5.850

Analisis: BNI diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan dalam pertumbuhan kredit dan memiliki performa operasional yang semakin efisien, sehingga menjadi opsi yang menjanjikan di industri perbankan.

12. BMRI – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Target Harga: Rp7.000

Analisis: Mandiri Sekuritas menilai masa depan yang menguntungkan untuk
BMRI
dengan keuntungan besar, perubahan digital, serta peningkatan dana pihak ketiga (DPK).

Berapa Harga Saham Terendah?

 

Mulai bulan Juni 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mensahkan aturan baru dengan menjadikan nilai minimal perdagangan saham menjadi Rp1 per lembar. Aturan ini kini berlaku bagi semua saham yang terdaftar pada Plafon Likuiditas Plus (Papan Akselerasi) serta Pasar Modal Syariah Khusus (Papan Pemantauan Khusus), mengganti ambang batas lama senilai Rp50 per saham.

Ubahan ini mengizinkan saham-saham yang tadinya terjebak pada harga Rp50, sering disebut juga sebagai saham “gocap,” menjadi lebih adaptif dan bergerak menyesuaikan prinsip-prinsip pasar.

Namun, penting bagi investor untuk memahami bahwa harga saham yang sangat rendah tidak selalu mencerminkan potensi keuntungan. Saham dengan harga rendah sering kali memiliki risiko tinggi dan dapat menunjukkan masalah fundamental perusahaan.

Contohnya, pada tahun 2024, terdapat saham-saham seperti PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT), PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), dan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) yang diperdagangkan di level Rp1 per saham. Saham-saham ini masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus karena memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh BEI, seperti likuiditas rendah atau kinerja keuangan yang kurang baik.

Untuk para investor yang minatnya ada di saham dengan harga rendah, dianjurkan agar mereka menganalisis secara menyeluruh baik dari segi fundamental maupun teknikal, sambil juga mengevaluasi elemen-elemen luar yang bisa mengubah performa sebuah perusahaan. Di tambahan ini semua, sangatlah vital bagi Anda untuk memahami potensi resiko dalam berinvestasi di jenis saham seperti itu dan jangan sampai cuma terpaku pada anggapan bahwa harganya saja sudah cukup murah.

Untuk memantau pergerakan harga saham terendah, investor dapat menggunakan fitur “52-week low” pada platform investasi seperti Investing.com. Fitur ini menunjukkan harga terendah suatu saham dalam periode 52 minggu terakhir, yang dapat membantu dalam analisis teknikal.

Penafsan: Konten ini berisi saran dan evaluasi tentang saham oleh pakar sekuritas terkait; hal itu bukan ajakan bagi Anda untuk membeli atau menjual sejumlah saham khususnya. Tirto tidak menjamin hasil positif maupun negatif dari transaksi tersebut. Jika berniat melakukan pembelian/penjualan saham, lakukan penelitian mendalam dan setiap pilihan terserah pada para pemodal individu.

Post Comment