Menghormati Jejak Seni Georgia O’Connor: Kehilangan Dini di Usia 25 Tahun

Menghormati Jejak Seni Georgia O'Connor: Kehilangan Dini di Usia 25 Tahun

World Boxing Association (WBA) menyampaikan berita duka tentang seorang petinju dari Inggris.

Georgia O’Connor

meninggal di umur 25 tahun menurut laman web tersebut
WBA
, KAMIS, 22 MEI 2025.

Dikutip dari
New York Post
Petinju asal Georgia bernama O’Connor telah menghembus nafas terakhirnya usai bertarung melawan penyakit kanker. Dia mendapatkan diagnosa tersebut pada bulan Oktober tahun 2024. Kurang dari dua minggu sejak pernikahan dengan kekasihnya, Adriano, dia pun tiada. Di platform media sosial Instagram, O’Connor sempat merayakan momen bahagia ini dengan posting gambar di mana tangan belakanya bisa dilihat bersama sang suami, sedangkan kedua cincin perkawinan mereka mencolok terpampang jelas.

Tentang Georgia O’Connor

Georgia O’Connor merupakan salah satu bakat muda yang menjanjikan di bidangnya tersebut.

tinju

Perempuannya dilahirkan di Durham, County Durham, Inggris, pada tanggal 18 Februari 2000. Dia melakukan debut profesionalnya pada 16 Oktober 2021 dan telah bermain sebanyak tiga pertandingan sampai Oktober tahun 2022. Di semua laga yang dia ikuti, Georgia berhasil meraih catatan kemenangan tanpa terkalahkan maupun seri.

Walaupun belum mendapatkan kemenangan melalui
knockout
(KO), kerja keras serta keterampilannya menjadikan dia menonjol dalam setiap pertandingan. Semua pertandingan profesinya dilangsungkan di Inggris, mencakup tempat-tempat terkenal seperti O2 Arena yang ada di Greenwich dan Newcastle Arena di Newcastle.

Empat bulan usai pertempuran terakhernya, Georgia dinyatakan menderita penyakit tersebut.
kolitis ulserativa
Peradangan jangka panjang di saluran pencernaan tersebut semakin parah di awal tahun 2025 saat disinyakan dia juga mengidap kanker yang jarang terjadi dan sangat ganas.

Dikutip dari
ESPN
Promotor tinju Ben Shalom juga mengungkapkan kesedihannya karena kematiatan Georgia O’Connor. Dia menjelaskan bahwa berita ini sungguh terlalu pilu dan sukar untuk dimengerti. Di dalam postingannya di media sosial, Shalom mementahkan bahwa meskipun hidup penuh dengan berbagai perubahan, hal-hal yang tak ternilai adalah keluarga dan kesehatan.

Dia mengekspresikan belas kasihannya yang dalam terhadap orangtua serta pasangan Georgia. Ia merasa bahwa keluarga Georgia sudah melalui banyak perjuangan dan saat ini sedang menghadapi situasi yang sungguh sulit.

Shalom mengingat Georgia sebagai sumber inspirasi. Kepergian O’Connor dia sebut membawa kesedihan mendalam yang begitu menusuk hati.
Perhatian saya tercurahkan untuk orangtua serta suami atau istrinya dari Georgia; keduanya telah berusaha dengan penuh semangat tanpa henti melewati berbagai tantangan sekarang. Georgia merupakan individu yang membawa inspirasi dan takkan pernah sirna dari ingatan saya. Saya sangat prihatin atas nasib keluarga dan seluruh sahabatnya. Sungguh menyedihkan.
,” tulis Ben Shalom secara tertulis.

Post Comment