PPIH: Pakai Masker bagi Wanita Disarankan saat Waspadai ISPA
Untuk memelihara kesehatan jasmani para jamaah haji wanita, pihak berwenang mengizinkan fleksibilitas penggunaan masker saat mereka dalam status ihram.
Tindakan ini dilakukan karena mempertimbangkan kemungkinan terjadinya iklim ekstrim dan penyebaran penyakit yang menyerang sistem pernafasan.
Menurut Badriyah Fayumi dari tim Petugas Pelaksana Ibadah Haji, memakai masker demi alasan kesehatan tidak ditentang dan malahan dapat direkomendasikan.
Jika timbul keraguan tentang validitas suatu ibadah, jemaah dapat memilih untuk mengganti dengan fidyah sebagai tindakan berhati-hati.
Fidyah dapat berupa puasa selama beberapa hari atau memberikan makanan kepada sebagian orang yang kurang mampu.
Dalam pemaparannya, Badriyah juga menyebarkan tentang tata cara berpakain saat ihram, terlebih mengenai membuka kerudong di kalangan wanita yang lain.
Dia mengatakan bahwa walaupun tidak bertentangan, akan lebih baik untuk memelihara aurat agar ibadah menjadi sempurna.
Mereka juga menekankan untuk memastikan semua jemaah, terutama wanita, melestarikan tenaga mereka saat mendekati tahap-tahap utama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Aktivitas fisik yang intensif pada bulan Armonza membutuhkan kesiapsiagaan fisik dan mental yang baik.
Badriyah mendorong jemaah untuk menggunakan waktu sebelum Ashar dengan baik guna meningkatkan berbagai amal yang sederhana namun memiliki dampak signifikan, misalnya dzikir dan bersedekah.
Dia pun menekankan supaya para jemaah tidak terlalu lama berdiskusi tentang perbedaan pendapat fiqih yang cenderung tak memberikan manfaat apa-apa.
Sebaiknya, lebih utama menumpukan perhatian kepada kesungguhan niat dan keterpurukkan jiwa saat melaksanakan ibadah.
Dia mengakhiri suratnya dengan undangan untuk memandang setiap tahap ibadah haji sebagai cara mendekati rohani ke arah Tuhan.
Dengan pengorbanan serta keteguhan hati, diupayakan agar jemaah bisa mendapatkan status haji yang diterima. ***
Post Comment