5 Kunci Penting dari Kunjungan Trump ke Timur Tengah
,
Jakarta
– Pada tanggal Selasa-Rabu, 13-14 Mei 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menghadiri acara tersebut.
Trump
Melaksanakan perjalanan ke wilayah Timur Tengah.
Kunjungan perdana Trump ke Arab Saudi mendapat sambutan yang hangat dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman, atau sering disebut sebagai MBS, bersama dengan para tokoh utama dalam dunia bisnis AS dan juga Arab Saudi.
Pada kunjungannya kali ini, Trump sukses mendapatkan janji investasi bernilai triliunan rupiah dari pihak Arab Saudi serta bergerak menuju pembenahan dalam hubungan dengan negeri-negeri Asia Barat. Salah satu caranya ialah dengan menyesuaikan posisinya terkait Iran agar menjadi lebih fleksibel walaupun masih kukuh pasca pergantian kekuasaan di kawasan itu.
Berikut beberapa titik utama dari kunjungan Trump ke Arab Saudi, sebagaimana dikutip dari
The Hill
.
1. Penerimaan Meriah dari Calon Pewaris Raja
Trump diterima dengan upacara penyambutan yang spektakuler di Bandara Internasional King Khalid, Riyadh. Ketika pesawat Air Force One mendekati wilayah Arab Saudi, beberapa jet tempuran F-15 milik Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi menjaga dan menemani penerbangan itu sampai berhasil mendarat. Begitu tiba di landasan, Trump melangkah di atas karpet bernuansa ungu kecoklatan menuju area terminal kerajaan dimana ia segera disapa oleh MBS.
Selama perjalanan ke istana kerajaan, rombongan mobil milik Trump didampingi oleh pengendara kuda dari Arabia serta musik terompet yang keras. Kemudian, Trump turut berpartisipasi dalam acara minum kopi dengan Putra Mahkota beserta sejumlah besar undangan lainnya.
Pada malam itu, Trump berpartisipasi dalam sebuah pesta makan malam resmi di lokasi warisan dunia global Diriyah At-Turaif yang terang dengan lampu emas. Selama acara tersebut, Trump bersama MBS menonton pertunjukkan kuda dan melihat bendera AS serta Kerajaan Arab Saudi saling dikibarkan.
2. Elon Musk Berada di Sisi Trump
Elon Musk, seorang tokoh terkenal di bidang teknologi, pun ikut serta dalam sarapan, makan siang, dan pesta makan malam yang diselenggarakan oleh negera itu. Musk dikenalkan Trump pada Pangeran Warisan dan sempat bertukar pikiran dengan sang putera mahkota untuk beberapa menit.
Musk mengawasi Departemen Efisiensi Pemerintahan dan sering kali terlihat bersama Trump sepanjang beberapa bulan pertama periode kedua kepresidenannya, bahkan turut serta dalam naik pesawat Air Force One dan menghadiri rapat kabinet. Kepentingannya ini akan berakhir pada tanggal 30 Mei, dan dia juga menerima tekanan dari dewan direksi Tesla agar bisa fokus lagi memimpin perusahaan tersebut.
Lebih dari 30 tokoh penting di bidang bisnis dan teknologi ikut serta dalam acara makan siang tersebut, yang mencerminkan penekanan terhadap investasi dan transaksi keuangan saat mereka melakukan kunjungan itu.
Beberapa tokoh bisnis ternama lainnya yang turut hadir meliputi Presiden FIFA Gianni Infantino, CEO Blackstone Stephen Schwarzman, CEO BlackRock Larry Fink, CEO IBM Arvid Krishna, CEO Boeing David Calhoun, CEO Amazon Andy Jassy, CEO OpenAI Sam Altman, dan juga Walikota Miami Francis Suarez.
Kelompok ini menunjukkan fokus Trump pada penjaminan investasi dan usaha di Amerika Serikat sambil melukiskan kemakmuran dan kuasa yang signifikan dari Arab Saudi.
3. Tawaran untuk Iran
Pada pidatonya mengenai kebijakan luar negeri penting di Riyadh, Trump menyodorkan “ranting zaitun” kepada Iran—yang telah bertentangan dengan Amerika Serikat—dalam perbincangan soal program senjata nuklir Teheran.
“Saya berharap dapat mencapai suatu perjanjian dengan Iran. Bila saya berhasil mengadakan kesepakatan itu, saya pasti merasa teramat gembira,” ujar Trump dalam sebuah acara investasi AS-Saudia.
Selanjutnya, Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan mengubah Iran agar menjadi daerah yang lebih tenang bila proposal itu diterima. Dia melanjutkan, “Kita bakal menciptakan wilayah Anda serta planet ini sebagai lokasi yang jauh lebih damai. Namun kalau para pemimpin di Iran enggan merengkuh cabang zaitun ini dan berlanjutan dalam serangan ke negara lain, kita tak memiliki alternatif selain memasok tekanan ekstrem secara signifikan.”
Para pejabat di Iran dan Amerika Serikat sudah melakukan diskusi selama beberapa pekan belakangan tentang program senjata nuklir Teheran. Pada periode kepresidenannya yang pertama, Trump membatalkan komitmen AS untuk tetap berpartisipasi dalam perjanjian nuklir zaman pemerintahan Obama, yang sebelumnya membuka peluang pengurangan sanksi bagi pengecualian atas aktivitas nuklir Iran.
Pada pengumumannya tersebut, Trump mengekspresikan sikap positifnya terhadap prospek wilayah Timur Tengah di masa mendatang. Dia menyebut bahwa pihaknya bersedia meredam hukuman ekonominya kepada Suriah sesuai permintaan para mitra, seiring ditinggalnya kekuasaan Bashar Assad serta berakhirnya konflik internal yang telah lama bergulir. Menurut dia, hal ini merupakan kesempatan bagi negara tersebut untuk memulai babak baru dalam sejarahnya.
Trump juga berkenan bertemu dengan Presiden Suriah Ahmad Al-Assad ketika mengunjungi KSA pada hari Rabu, 15 Mei 2025 sesuai laporan dari seorang petugas gedung putih, ini merupakan pertanda pembukaan dialog dengan rezim yang baru.
4. Hasil forum investasi
Trump mendapatkan janji investasi sebesar $600 miliar dari pemerintah Arab Saudi untuk Amerika Serikat, sebuah berita yang awalnya disampaikan oleh Putera Mahkota beberapa hari usai upacara pelantikan Trump. Perjanjian ini mencakup paket kesepakatan bertemakan pertahanan dan keamanan bernilai $142 miliar, yang bakal menghadirkan perlengkapan militer mutakhir dari banyak perusahaan AS kepada KSA.
“Apakah kita telah memberikan hasil terbaik bagi Amerika? Mereka berencana menginvestasikan sampai dengan triliunan dolar,” ujar Trump.
Sebagai bagian dari persetujuan ini, perusahaan Arab Saudi bernama DataVolt akan terus mengimplementasikan rencana penanaman modal senilai $20 miliar untuk membangun pusat data yang didedikasikan bagi kecerdasan buatan serta infrastrukturnya dalam hal energi di Amerika Serikat. Di saat bersamaan, raksasa korporat semacam Google, Oracle, Salesforce, dan Uber juga bakal menyalurkan dana sebesar $80 miliar pada industri teknologi di kedua belah negera tersebut.
Termasuk dalam hal ini adalah proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh beberapa perusahaan asal Amerika Serikat seperti Hill International, Jacobs, Parsons, serta AECOM di wilayah Arab Saudi. Salah satunya yaitu Bandara Internasional King Salman, dimana total nilai ekspornya untuk sektor jasa dari AS telah menyentuh angka $2 miliar.
Ekspor lainnya mencakup turbin gas dan solusi energi dari GE Vernova dengan nilai $14,2 miliar, serta pesawat penumpang Boeing 737-8 untuk AviLease seharga $4,8 miliar, sesuai laporan Gedung Putih. Tambahan lagi, perusahaan kesehatan Shamekh IV Solutions bakal menginvestasikan dana $5,8 miliar, yang terdiri atas pembangunan sebuah pabrik di Michigan guna memulai produksi fasilitas cairan infus berteknologi tinggi.
dana sektor spesifik pun bakal diciptakan lewat kerjasama investasi tersebut, di antaranya adalah dana investasi energi bernilai $5 miliar, dana teknologi pertahanan serta ruang angkasa era baru dengan nilai sama yaitu $5 miliar, dan pula dana olahraga internasional Enfield Sports yang mencapai $4 miliar.
5. Hubungan Dekat antara Trump dengan Pangeran Warisan
Trump
mengapresiasi Putra Mahkota serta menegaskan bahwa ikatan antara mereka sungguh erat. Dia mendeskripsikan Putra MahkOTA sebagai “laki-laki istimewa” dan memastikan tekadnya untuk melanjutkan kerjasama yang kuat antara Amerika Serikat dengan Arab Saudi.
Walau begitu, Putera Mahkota mengalami berbagai polemik berkaitan dengan rekam jejaknya dalam hal hak asasi manusia, termasuk insiden pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada tahun 2018. Menurut penilaian CIA, sang Putera Mahkota dituduh sebagai dalang utama dari pembantaian itu; meskipun demikian, Presiden Trump sepanjang periode kepresidennya yang pertama cenderung mendukung pihak Putera Mahkota ini.
Post Comment